Minggu, 28 Maret 2010

GEMPA

Pengertian gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Jenis gempa :

a. Gempabumi Vulkanik ( Gunung Api )

Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

b.GempabumiTektonik
Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.

c. gempa bumi runtuhan

Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

d. Gempabumi Buatan

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Berdasarkan kekuatannya atau magnitude, gempabumi dapat dibedakan atas :

a. Gempabumi sangat besar dengan magnitude lebih besar dari 8 SR.

b. Gempabumi besar magnitude antara 7 hingga 8 SR.

c. Gempabumi merusak magnitude antara 5 hingga 6 SR.

d. Gempabumi sedang magnitude antara 4 hingga 5 SR.

e. Gempabumi kecil dengan magnitude antara 3 hingga 4 SR .

f. Gempabumi mikro magnitude antara 1 hingga 3 SR .

g. Gempabumi ultra mikro dengan magnitude lebih kecil dari 1 SR .

Berdasarkan kedalaman sumber, gempabumi digolongkan atas :

a. Gempabumi dalam h > 300 Km .

b. Gempabumi menengah 80 < style=""> < 300 Km .

c. Gempabumi dangkal h < 80 Km .

penyebab gempa bumi :

Karena pergerakan magma dalam gunung berapi atau disebut gempa vulkanik.

Karena pergeseran lempeng-lempeng bumi atau disebut gempa tektonik.

Karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam.

Contoh kasusnya adalah Dam Karibia di Zambia, Afrika.

Karena injeksi atau akstraksi cairan dari dan ke dalam bumi. Contoh kasusnya

biasanya terjadi pada beberapa pembangkit tenaga listrik panas bumi.

Karena disebabkan oleh bahan peledak atau disebabkan oleh manusia (seismitas terinduksi).

akibat gempa bumi :

Hancurnya bangunan infrastruktur karena goncangan tanah.

Korban jiwa yang terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan, terkena

longsor, dan kebakaran.

Jika sumber gempa bumi berada di dasar lautan maka bisa membangkitkan

Sejarah gempa bumi besar pada abad ke-20 dan 21

TSUNAMI

Pengertian tsunami

Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah.

Terjadinya tsunami

Tsunami paling sering disebabkan oleh gempa bumi, terkadang tanah longsor, letusan gunung berapi, dan sangat jarang oleh meteor atau benturan lain di permukaan lautan. Tsunami terjadi terutama karena adanya pergeseran tektonik di bawah laut yang disebabkan oleh gempa bumi di pusat yang dangkal sepanjang daerah subduksi. Lempeng kerak bumi (crustal blocks) yang terdorong ke atas dan ke bawah memberi energi potensial pada massa air sehingga terjadi perubahan drastis pada permukaan air laut di daerah yang terkena. Energi yang dilepas ke dalam massa air itu menyebabkan timbulnya tsunami yakni energi yang memancar menjauh dari daerah sumbernya dalam bentuk gelombang berperiode panjang.

Sebab-sebab Terjadinya Tsunami

Tsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam gangguan (disturbance) berskala besar terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya gunung berapi di bawah laut, atau tumbukan benda langit. Tsunami dapat terjadi apabila dasar laut bergerak secara tiba-tiba dan mengalami perpindahan vertikal.

Tsunami tidak berdampak di lautan lepas

Di laut lepas tsunami bukanlah berupa tembok air sebagaimana yang dibayangkan kebanyakan orang, tetapi umumnya merupakan gelombang berketinggian kurang dari 1 meter dengan panjang gelombang sekitar 1.000 kilometer. Di sini dapat dipahami bahwa permukaan gelombang memiliki kemiringan sangat kecil (ketinggian 1 cm yang terbentang sejauh 1 km). Di wilayah samudra dalam dan lepas, gelombang seperti ini terjadi tanpa dapat dirasakan, meskipun bergerak pada kecepatan sebesar 500 hingga 800 km/jam. Hal ini dikarenakan pengaruhnya tersamarkan oleh gelombang permukaan laut biasa. Agar lebih memahami betapa tingginya kecepatan gelombang tsunami, dapat kami katakan bahwa gelombang tersebut mampu menyamai kecepatan pesawat jet Boeing 747. Tsunami yang terjadi di laut lepas tidak akan dirasakan sekalipun oleh kapal laut.

Tsunami memindahkan 100.000 ton air ke daratan

Penelitian menunjukkan bahwa tsunami ternyata bukan terdiri dari gelombang tunggal, melainkan terdiri atas rangkaian gelombang dengan satu pusat di tengah, seperti sebuah batu yang dilemparkan ke dalam kolam renang. Jarak antara dua gelombang yang berurutan dapat mencapai 500-650 kilometer. Ini berarti tsunami dapat melintasi samudra dalam hitungan jam saja. Tsunami hanya melepaskan energinya ketika mendekati wilayah pantai. Energi yang terbagi merata pada segulungan air raksasa menjadi semakin memadat seiring dengan semakin mengerutnya gulungan air tersebut, dan meningkatnya tinggi gelombang permukaan secara cepat dapat diamati. Gelombang berketinggian kurang dari 60 cm di laut lepas kehilangan kecepatannya saat mendekati perairan dangkal, dan jarak antargelombangnya pun berkurang. Akan tetapi, gelombang yang saling bertumpang tindih memunculkan tsunami dengan membentuk dinding air. Gelombang raksasa ini, yang biasanya mencapai ketinggian 15 meter tapi jarang melebihi 30 meter, melepaskan kekuatan dahsyat saat menerjang pantai dengan kecepatan tinggi, sehingga menyebabkan kerusakan hebat dan menelan banyak korban jiwa.Tsunami memindahkan lebih dari 100.000 ton air laut ke daratan untuk setiap meter garis pantai, dengan daya rusak yang sulit dibayangkan. (Gelombang tsunami terbesar yang pernah diketahui, yang melanda Jepang pada bulan Juli 1993, naik hingga 30 meter di atas permukaan air laut.) Tanda awal datangnya tsunami biasanya bukanlah berupa dinding air, akan tetapi surutnya air laut secara mendadak.

Penyabab tingginya daya rusak tsunami

Menurut informasi yang diberikan oleh Dr. Walter C. Dudley, profesor oseanografi dan salah satu pendiri Museum Tsunami Pasifik, tak menjadi soal seberapa besar kekuatan gempa bumi, pergerakan lantai dasar samudra merupakan syarat terjadinya tsunami. Dengan kata lain, semakin besar perpindahan lempeng kerak bumi di lantai dasar samudra, semakin besar jumlah air yang digerakkannya, dan hal ini akan menambah kedahsyatan tsunami. Hal lain yang meningkatkan daya rusak tsunami adalah struktur pantai yang diterjangnya: Selain faktor seperti bentuk pantai yang berupa teluk atau semenanjung, landai atau curam, bagian dari pantai yang selalu berada di dalam air mungkin saja memiliki struktur yang dapat menambah kedahsyatan gelombang pembunuh.Dalam pernyataannya lain, yang memperjelas bahwa tindakan pencegahan yang dilakukan tidak dapat dianggap sebagai jalan keluar sempurna, Dudley mengatakan bahwa Amerika dan Jepang telah mendirikan perangkat pemantau paling mutakhir di Samudra Pasifik, tapi seluruh perangkat ini memiliki tingkat kesalahan lima puluh persen.

Klasifikaasi tsunami

MIKROTSUNAMI
Tsunami yang memiliki amplitudo demikian kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat dan tidak mudah mendeteksinya secara kasatmata.

PALEOTSUNAMI
Tsunami yang terjadi pada zaman dahulu sebelum adanya catatan sejarah atau tidak ada laporan pengamatan tertulis. Penelitian paleotsunami terutama didasarkan pada identifikasi, pemetaan, dan bukti berupa endapan-endapan tsunami yang ditemukan di daerah-daerah pantai, dan korelasinya dengan endapan-endapan serupa yang ditemukan di tempat lain secara lokal, regional, atau di seberang ceruk-ceruk samudra.

SEDIMEN TSUNAMI
Sedimen yang diendapkan oleh tsunami. Temuan sedimen tsunami di dalam lapisan-lapisan tanah stratigrafik dapat memberi informasi tentang sejarah kejadian paleotsunami. Temuan serupa berupa endapan di tempat-tempat berbeda, terkadang di seberang ceruk samudra dan jauh dari sumber tsunami, dapat digunakan untuk memetakan dan menyimpulkan sebaran banjir bandang tsunami dan dampaknya.

TELETSUNAMI ATAU TSUNAMI JAUH
Tsunami yang berasal dari sumber yang letaknya jauh, biasanya lebih dari 1,000 km. Jenis tsunami ini jarang terjadi tetapi lebih berbahaya daripada tsunami regional. Biasanya bermula sebagai tsunami lokal yang menyebabkan kehancuran besar di dekat sumbernya, gelombangnya menjalar melintasi samudra dengan energi yang cukup kuat sampai menimbulkan tambahan korban dan kehancuran di pantai-pantai yang letaknya lebih dari 1,000 kilometer dari sumber. Dalam 200 tahun terakhir setidaknya ada 21 tsunami seluas samudra yang destruktif.


TSUNAMI ATMOSFIR
Gelombang menyerupai tsunami yang ditimbulkan oleh tekanan atmosfer berlaju cepat yang bergerak di atas laut dangkal pada kecepatan hampir sama dengan kecepatan gelombang, sehingga memungkinkan keduanya beriring.

TSUNAMI GEMPA BUMI
Gempa bumi menimbulkan tsunami yang luar biasa besarnya dan sebanding dengan magnitudo gempa bumi (Kanamori 1972). Gempa bumi tsunami ditandai dengan; focus (sumber gempa) yang sangat dangkal, pergeseran sesar/patahan (fault dislocations) sejauh beberapa meter, dan memiliki permukaan patahan lebih kecil daripada patahan permukaan karena gempa bumi biasa. Gempa tsunami juga merupakan gempa bumi lambat, dengan gelinciran (slippage) sepanjang patahannya dan gerakannya lebih lambat daripada yang terjadi pada gempa bumi biasa. Peristiwa terakhir seperti ini adalah pada tahun 1992 (Nikaragua), 1994 (Jawa) dan 1996 (Chimbote, Peru).

TSUNAMI LINTAS SAMUDRA
Tsunami yang mampu menimbulkan kehancuran berskala luas, tidak hanya di daerah sekitar asal timbulnya melainkan juga lintas samudra. Semua tsunami seluas samudra yang pernah terjadi ditimbulkan oleh gempa bumi-gempa bumi besar. Sinonim untuk teletsunami atau tsunami jauh.

TSUNAMI LOKAL
Tsunami dari suatu sumber yang letaknya tidak jauh dan dampak destruktifnya terbatas hanya pada pantai dalam radius 100 km dari sumber. Tsunami lokal biasanya timbul karena gempa bumi, tetapi dapat pula disebabkan oleh tanah longsor atau aliran lahar vulkanik dari letusan gunung berapi.

TSUNAMI REGIONAL
Tsunami yang dapat menghancurkan suatu wilayah geografis tertentu, umumnya dalam radius 1,000 kilometer dari sumbernya. Sebagian besar tsunami destruktif dapat digolongkan sebagai lokal atau regional, artinya dampak destruktifnya terbatas pada pantai-pantai dalam jarak 100 kilometer dari sumbernya bagi yang bersifat lokal, dan berkisar 1,000 kilometer bagi yang regional – biasanya hanya menghasilkan sebuah gempa bumi. Antara tahun 1975 dan 2005 ada 22 tsunami lokal atau regional di Pasifik dan laut-laut sekitarnya yang menelan korban jiwa dan kerusakan harta benda.

Dampak tsunami


Tsunami memiliki dampak terhadap sektor kemanusiaan, sosial, ekonomi di masyarakat. Di Samudra Pasifik dan Hindia di mana gelombang ini banyak terjadi, kehancuran dengan korban jiwa dan kerusakan harta benda yang luar biasa pula. Di Jepang, tsunami telah memporakporandakan seluruh populasi pantai. Sejarah kehancuran berat akibat tsunami di Alaska, Kepulauan-kepulauan Hawaii, dan Amerika Selatan, tercatat, meski tidak banyak.

kerusakan tsunami

Kerusakan langsung:

1) Kematian dan luka-luka;

2) Rumah dan bangunan porak-poranda, rusak sebagian, terendam banjir, karam atau terbakar;

3) Kerusakan dan kerugian harta benda lain;

4) Kapal, sampan, perahu terbawa hanyut, rusak atau hancur;

5) Kayu gelondongan hanyut terbawa air;

6) Instalasi laut hancur;

7) Fasilitas umum hancur seperti rel kereta api, jalan, pembangkit daya listrik, instalasi pasokan air, dan seterusnya.

Kerusakan tidak langsung:

1) Kerusakan oleh api di rumah-rumah, kapal, tangki minyak, pangkalan gas, dan fasilitas lain;

2) Pencemaran lingkungan dari barang-barang hanyut, minyak atau substansi lain;

3) Wabah penyakit menular yang dapat berdampak hebat di daerah berpenduduk padat.

Pergerakan tsunami

Tsunami bergerak ke segala penjuru dengan kecepatan bergantung pada kedalaman air sehingga gelombang akan mengalami percepatan dan pelambatan ketika melintasi dasar lautan sesuai dengan kedalaman yang berbeda-beda. Di lautan yang dalam dan terbuka, tsunami bergerak pada kecepatan 500 sampai 1,000 km (300 sampai 600 mil) per jam. Jarak antara puncak-puncak gelombang berturut-turut bisa mencapai 500 sampai 650 km (300 sampai 400 mil). Di lautan terbuka, ketinggian gelombang umumnya kurang dari satu meter (tiga kaki) sehingga gelombang-gelombang tersebut berlalu begitu saja.

pratanda tsunami


Serangkaian gerakan tingkatan air yang berayun dan mendahului datangnya gelombang tsunami utama, umumnya terjadi akibat dari gaung/gema di teluk dan rak karang dan dapat terjadi sebelum datangnya tsunami utama.

Teori terjadinya tsunami


Masalah teoretis dapat dipelajari dengan cara yang dikembangkan dalam teori dinamika tentang elastisitas. Sumber yang menjadi suatu fokus gempa bumi merupakan satu diskontinuitas (keadaan yang terputus) pada komponen garis singgung dari pergeseran elemen beberapa area di dalam kerak bumi. Ada dua masalah untuk kondisi yang menggambarkan lautan bumi, yaitu: masalah timbulnya pergeseran antara sumber tertentu dalam paruh-ruang elastis namun padat dengan bebas batas (di dasar) dianggap kuasi-statis; dan masalah pergerakan gelombang gravitasi dalam lapisan cairan tak-terpampatkan berat yang ditimbulkan oleh gerakan yang sudah diketahui (adalah hasil dari pemecahan masalah sebelumnya) dari dasar yang padat. Ada kebergantungan teoretis dari parameter gelombang gravitas pada parameter sumber (kedalaman dan orientasi). Seseorang dapat memperkirakan secara kasar jumlah energi yang dipindahkan oleh sumber tersebut ke gelombang gravitas. Pada umumnya jumlahnya sesuai dengan perkiraan-perkiraan yang diperoleh dari data empiris. Selain itu, tsunami dapat ditimbulkan oleh mekanisme lainnya seperti letusan gunung berapi atau ledakan nuklir, tanah longsor, karang terban, dan penurunan bawah laut (submarine slumps).

Jika tsunami datang

  1. Jangan panik
  2. Jangan menjadikan gelombang tsunami sebagai tontonan. Apabila gelombang tsunami dapat dilihat, berarti kita berada di kawasan yang berbahaya
  3. Jika air laut surut dari batas normal, tsunami mungkin terjadi
  4. Bergeraklah dengan cepat ke tempat yang lebih tinggi ajaklah keluarga dan orang di sekitar turut serta. Tetaplah di tempat yang aman sampai air laut benar-benar surut. Jika Anda sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat
  5. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan
  6. Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan seperti di atas, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
  7. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan anda bebas dan tidak membawa apa-apa

Sesudah tsunami

  1. Ketika kembali ke rumah, jangan lupa memeriksa kerabat satu-persatu
  2. Jangan memasuki wilayah yang rusak, kecuali setelah dinyatakan aman
  3. Hindari instalasi listrik
  4. Datangi posko bencana, untuk mendapatkan informasi Jalinlah komunikasi dan kerja sama degan warga sekitar
  5. Bersiaplah untuk kembali ke kehidupan yang normal

Tsunami dalam sejarah

Nara Sumber :

¯ http://satlakpb.tangerangkota.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=21:akibat-gempa-bumi&catid=30:gempa-bumi&Itemid=60

¯ http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

¯ http://onyxdua.blogspot.com/2007/12/jenis-gempa-bumi.html

¯ http://alinurjaya.blogspot.com/

¯ http://www.jtic.org/ind/jtic/index.php?option=com_content&task=blogcategory&id=57&Itemid=92#bahaya_tsu